Petikan puisi dibawah ini berawal dari buku pesan antar generasi yang di sunting oleh Ahmad Watik Pratiknya untuk Muhammad Natsir dalam rangka tasyakur usia 80 beliau, adapun petikan puisinya secara lengkap adalah sebagai berikut :
HATI NURANI UMAT
Ayah
Pada hari dasa-windumu ini
Tiada persembahan
Kecuali do'aku pada-Nya:
Semoga kau tetap bersama kami
membimbing, mengayomi kami
semoga senantiasa berada di tengah kami
dengan senyumnya yang sejuk
dengan nasehatmu yang bijak
dengan segala kesederhanaanmu
dengan semangat juangmu nan tak pernah padam
Ayah
Pada hari yang penuh kesyukuran ini
Kuingat ungkapan sahabatmu yang telah tiada
ia sebut kau "hati nurani umat"
Yang benar kau adalah hati nurani kami!
kau adalah mata hati kami!
Ayah
Tidak kau sukai segala gelar dan tanda jasa
Semua atribut fana terbungkus rapi
dalam ikhlas amal juangmu
Kau niatkan semua
sebagai amal ibadahmu
Tapi ayah
Kau mesti terima yang satu ini
Karena bukan kami yang memberi
bukan umatmu yang meminta
Tapi kau sendirilah yang membina
Binaan teguh akidah
Khusu' ibadah
mulia akhlak
Kau sendiri yang mengukir dalam sejarah
ukiran juang nan istiqomah
ukiran kepemimpinanmu
gagasan keperjuanganmu
dan ketulusikhlasanmu
Ya... kaulah si "hati nurani umat"
Ayah
Di hari dasa-windumu ini,
tiada janjiku kecuali pintaku
Kerna betapa kecil kami
Di selebar kepakan sayapmu:
hati nurani umat
mata hati umat!
Pintaku adalah do'amu:
agar kepakan sayapku
mengarah ke tongkatmu
menggenggam kilau sejarahmu:
hati nurani umat
mata hati umat!
Amin, ya Robbal 'Alamin
Yogyakarta, di hari kelahiranmu 1988
Ananda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar